Jumat, 08 September 2023
Kamis, 10 Agustus 2023
Kamis, 06 Juli 2023
Rabu, 07 Juni 2023
Rabu, 17 Mei 2023
PENGEMBANGAN TANAMAN PRODUKTIF
DI KTH MAJU MAKMUR LESTARI
DESA PLOSO, KECAMATAN PUNUNG, KABUPATEN
PACITAN
SEBAGAI
TANAMAN PENYUSUN TEGAKAN DAN
TAMBAHAN PENGHASILAN MASYARAKAT
Tanaman
produktif adalah jenis tanaman penghasil buah yang bisa dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Tanaman
produktif memiliki banyak kegunaan ( multiguna ) baik dari sisi ekologi maupun
dari sisi ekonomi, karena menghasilkan komoditas kayu dan non kayu, sehingga masyarakat
bisa memanfaatkan komoditas non kayu yang berupa buah tanpa menebang pohon.
Saat ini tanaman produktif atau buah-buahan banyak diminati oleh masyarakat
karena selain untuk meningkatkan upaya rehabilitasi lahan dan hutan juga memiliki
nilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pemilihan
jenis tanaman produktif ditentukan berdasarkan minat masyarakat dan disesuaikan
dengan tempat tumbuh di masing-masing wilayah serta permintaan pasar. Penanaman
tanaman produktif ini bisa dilakukan di lahan hutan rakyat dengan perbandingan
komposisi tanaman sebesar 70 % tanaman kehutanan dan 30 % tanaman produktif
atau dapat ditanam di lahan pekarangan masyarakat. Adapun kriteria jenis tanaman
yang dapat dipilih adalah sebagai berikut :
1. Cepat
tumbuh (fast growing)
2. Dapat
menyuburkan tanah
3. Jenis
pioner yang mudah tumbuh di lahan kritis
4. Jenis
tanaman unggulan setempat
5. Bernilai
ekonomis
Pada
tahun 2023 ini Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan bekerja sama dengan Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( BPDAS ) Solo menyediakan bibit produktif
bagi Kelompok Tani Hutan ( KTH ) yang ada di wilayah kerja Kabupaten Pacitan.
Kelompok Tani Hutan mengajukan proposal permohonan bibit produktif yang
ditujukan ke Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( BPDAS ) Solo dengan jenis
sesuai dengan minat anggota KTH dan sesuai dengan tempat tumbuh masing-masing
wilayah.
Salah
satu KTH yang ada di Kecamatan Punung yaitu KTH Maju Makmur Lestari Desa Ploso mengajukan
permohonan bantuan bibit produktif untuk mendukung Agro Wisata yang ada di Desa
Ploso tersebut. Adapun jenis tanaman yang diajukan adalah :
1. Alpukat
:
225 Batang
2. Jambu
Kristal : 200 Batang
3. Nangka : 120 Batang
4. Pete :
185 Batang
Jumlah keseluruhan dari permohonan bibit produktif adalah 730 Batang.
Dropping
bibit produktif ada pada satu titik yaitu di Kantor Cabang Dinas Kehutanan
Wilayah Pacitan. Dan untuk masing-masing Kelompok Tani Hutan mengambil bibit
produktif di Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan. Proses pengambilan bibit oleh Kelompok Tani Hutan Maju
Makmur Lestari Desa Ploso, Kecamatan Punung yaitu Ketua kelompok membawa materai 10.000 satu lembar dan stempel KTH serta menandatangani serah terima bibit. Selanjutnya
untuk teknik penanaman bibit dilakukan sosialisasi dari masing-masing Penyuluh
Kehutanan setempat.
Diharapkan
dengan penanaman bibit produktif ini dapat membantu upaya dalam peningkatan
rehabilitasi hutan dan lahan yang ada di wilayah kerja Kabupaten Pacitan serta
dapat meningkatkan budaya masyarakat untuk gemar menanam pohon dan dari segi
ekonomis dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salam
Lestari…….
Kamis, 06 April 2023
KELOLA USAHA PUPUK
ORGANIK KOHE KAMBING
KELOMPOK TANI HUTAN (
KTH ) WANA HARAPAN
DESA MANTREN, KECAMATAN PUNUNG, KABUPATEN PACITAN
Kelompok
Tani Hutan ( KTH ) Wana Harapan adalah salah satu KTH yang ada di Kecamatan
Punung, tepatnya berada di Dusun Krajan Kulon, Desa Mantren, Kecamatan Punung,
Kabupaten Pacitan. KTH ini berdiri tahun 2017 dengan No. Reg KTH 35/01/03.2008/KTH/134/2017.
Salah satu kelola usaha di KTH Wana Harapan adalah pengembangan bibit produktif
yang ada disekitar sumber mata air Kali Mason. Pelestarian sumber mata air Kali
Mason juga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh KTH Wana Harapan.
KTH ini melakukan pemeliharaan sumber mata air dengan menanam tanaman
konservasi di sekitar sumber mata air tersebut dengan tanaman Aren, Gayam,
Beringin dan Trembesi.
Pada
tahun 2023 ini KTH Wana Harapan mengembangkan salah satu usaha yaitu Pembuatan
Pupuk Kohe Kambing. KTH ini memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar
wilayahnya yaitu kotoran hewan kambing. Dengan melihat peluang yaitu banyak
anggota KTH Wana Harapan dan warga sekitar Desa Mantren yang memelihara ternak
kambing tetapi sampai saat ini belum dimanfaatkan oleh masing-masing peternak,
sehingga KTH Wana Harapan punya gagasan mengembangkan usaha kelompok dengan membuat pupuk organik Kohe Kambing. KTH
membeli Kohe Kambing dari warga dan juga dengan melakukan barter seperti 10 zak kotoran kambing dan dikembalikan ke
pemilik 5 zak pupuk organik kohe kambing.
Sehingga warga mendapatkan hasil tambahan dari penjualan kohe kambing
tersebut.
Pupuk
organik kohe kambing bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro
dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan
bahan-bahan an organik di dalam tanah. Selain itu, pupuk kohe kambing bisa memperbaiki
struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk Kohe Kambing
yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak
nampak, dan baunya telah berkurang. Untuk kotoran kambing membutuhkan proses
tertentu karena Kotoran kambing yang masih segar mengandung amoniak yang
tinggi, sehingga bersifat panas. Hal tersebut bisa membuat tanaman terbakar. Khusus
untuk kohe kambing ini melalui proses penggilingan untuk mendapatkan hasil yang
lembut dan wujud asli tidak tampak. Penggunaan kohe kambing yang belum matang akan menghambat pertumbuhan
tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.
Bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik kohe kambing adalah sebagai
berikut :
1. 1 ton
kotoran kambing
2. 200 kg
kapur pertanian ( Dolomit )
3. 200 kg
abu / sekam / bekas gergaji
4. 4
botol EM4 ( Decomposer )
Alat-alat
yang digunakan :
1. Cangkul,
2. Terpal,
3. Ember.
Sebelum
membuat campuran bahan tersebut di atas, kotoran kambing harus kita hancurkan
terlebih dahulu dengan memakai alat ( mesin ).
Tahapan
pembuatan pupuk organik kohe kambing adalah sebagai berikut :
Ø Melakukan
penyortiran dan penggemburan
Ø Langkah
awal yang perlu dilakukan sebelum membuat pupuk dari kotoran kambing yaitu
memisahkan kotoran kambing dengan benda asing seperti batu, plastik, kayu, dan
lain sebagainya. Saat melakukan penyortiran, lakukan juga proses penggemburan.
Tujuan dari proses ini yaitu agar kotoran kambing tidak menggumpal, sehingga
proses fermentasi menjadi lebih cepat.
Ø Siapkan
tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat tersebut tidak
tergenang air.
Ø Lakukan
proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara
membuat lapisan-lapisan.
Ø Pembuatan
lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan setebal ± 20-30 cm dan taburkan dolomit dan abu secukupnya.
Ø Kemudian
siapkan EM4 dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air Kemudian
disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40% atau bisa diukur
dengan cara diremas dengan tangan, air tidak menetes atau bahan organik tidak
pecah saat genggaman tangan di buka.
Ø Buat
lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, kemudian lapisan tersebut
dicangkul dari salah satu sisi searah hingga menimbulkan timbunan baru.
Ø Lakukan
lagi ke arah kebalikannya, kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar
terpal penutup.
Ø Timbunan
ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga
jika ada angin terpal tidak terbuka. Dan ini disebut sebagai proses Fermentasi.
Proses fermentasi juga berguna untuk mematikan biji gulma maupun patogen
penyebab penyakit tanaman yang mungkin masih terdapat di dalam kohe tersebut.
Ø Diamkan
selama 1 minggu. Setelah 1 minggu terpal dibuka dan timbunan diaduk dengan
tujuan pemberian aerasi pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang
berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.
Ø Setelah
3 minggu pupuk organik kohe kambing sudah bisa dibongkar dan diangin-anginkan untuk
menghilangkan bau amoniak dan sudah siap diaplikasikan.
Dengan
adanya kelola usaha pembuatan pupuk kohe kambing di KTH Wana Harapan ini diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan para anggota dan warga sekitar serta
kesejahteraan masyarakat Desa Mantren, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
Salam
Lestari……..🌳🌳🌳
Jumat, 17 Maret 2023
PERAN SERTA CABANG
DINAS KEHUTANAN WILAYAH PACITAN DALAM RANGKA PENANAMAN POHON UNTUK MEMPERINGATI
HARI DESA ASRI NUSANTARA TAHUN 2023
Pada
tanggal 15 Maret 2023 adalah suatu momentum dimana seluruh Desa di Indonesia diwajibkan
untuk melakukan Gerakan penanaman pohon secara serentak dalam rangka
memperingati hari Desa Asri Nusantara. Hari Desa Asri Nusantara ini ditetapkan
oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( PDTT ) melalui Keputusan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 110 Tahun
2022 tentang Hari Desa, yang digunakan untuk mengingatkan kita tentang
pentingya lingkungan Desa yang ASRI (Aman, Sehat, Rindang, Indah).
Peringatan
Hari Desa ASRI Nusantara memiliki beberapa tujuan, antara lain :
1.
Meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap perubahan iklim
2.
Mewujudkan Desa Asri yang bersih, hijau,
dan jauh dari pencemaran lingkungan
3.
Mengurangi resiko bencana di Desa
Dalam
memperingati Hari Desa Nusantara ini, seluruh aparatur Desa dan masyarakat dihimbau
untuk melakukan penanaman tanaman produktif dan tanaman konservasi . Dan
diharapkan apa yang menjadi tujuan dari peringatan ini yaitu mewujudkan Desa
yang asri dapat tercapai.
Peringatan
Hari Desa Asri Nusantara juga diperingati di Kabupaten Pacitan, yaitu di
masing-masing Desa. Dan untuk di Kecamatan Pacitan yaitu dipusatkan di Desa
Sedeng, Kecamatan Pacitan. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan juga ikut
berpartisipasi dalam kegiatan peringatan Hari Desa Asri Nusantara tersebut. Peran
serta Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan yaitu dengan memberikan bantuan bibit
sejumlah kurang lebih 100 batang bagi kecamatan yang membutuhkan bibit. Dengan jenis
bibit antara lain :
1.
Trembesi
2.
Beringin
3.
Alpukat
4.
Nangka
5.
Petai
Cabang
Dinas Kehutanan Wilayah Kerja Pacitan yang meliputi staf dan Penyuluh Kehutanan
mengikuti kegiatan penanaman pohon ini di Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan.
Penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Desa Asri Nusantara tahun 2023
ini dihadiri oleh :
1.
Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah
Pacitan
2.
Camat Pacitan dan Forkompimca Kecamatan
Pacitan
3.
Kapolsek Pacitan
4.
Danramil Pacitan
5.
Penyuluh Kehutanan CDK Wilker Pacitan
6.
Pemdes Sedeng dan Karang Taruna Desa
Sedeng
7.
Babinsa dan Babinkamtibmas
8.
Saka Wanabakti
9. Masyarakat Desa Sedeng
Dengan
adanya aksi penanaman pohon dalam rangka memperingati hari Desa Asri Nusantara
ini dapat menjadi suatu ajakan kepada seluruh masyarakat untuk gemar menanam pohon,
menumbuhkan kesadaran untuk menjaga alam dan kelestariannya. Disamping untuk
mewujudkan Desa Asri yang bersih, hijau, dan jauh dari pencemaran lingkungan, secara
tidak langsung juga dapat membantu dalam upaya pencegahan bencana seperti tanah
longsor dan banjir.
Selain di Desa Sedeng, Kecamatan
Pacitan, Gerakan penanaman pohon dalam peringatan hari Desa Asri Nusantara ini juga
dilaksanakan di Kecamatan-kecamatan lain. Untuk Kecamatan Punung penanaman diadakan
di masing-masing Desa dan untuk seremonial kecamatan diadakan di Desa Mantren
tepatnya di sekitar sumber mata air kali mason. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan
juga memberikan bantuan bibit ke Kecamatan Punung sejumlah 125 batang dengan
jenis tanaman :
1.
Trembesi 50 batang
2.
Beringin 50 batang
3.
Alpukat 5 batang
4.
Petai 10 batang
5.
Nangka 5 batang
6.
Matoa 5 batang
Penanaman
di hadiri oleh :
1.
Camat Punung dan Forkompimca
2.
Kapolsek Punung
3.
Danramil Punung
4.
Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Mantren
5.
KTH Wana Harapan
6.
Masyarakat Dusun Krajan Kulon Desa
Mantren.
Dengan adanya Gerakan penanaman tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Desa Mantren dalam hal menanam pohon dan ikut berperan aktif dalam melestarikan sumber mata air kali mason dengan menanam tanaman konservasi.
Peran serta Cabang Dinas Kehutanan
Wilayah Pacitan selain bantuan untuk peringatan Hari Desa Asri Nusantara, setiap tahun juga dapat dilihat dengan adanya
bantuan yang diberikan kepada Instansi-instansi pemerintah, Lembaga Pendidikan (
Sekolah ), Kelompok Tani Hutan ( KTH ) serta masyarakat yang setiap tahun animo
untuk menanam sangatlah besar. Harapan dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah
Pacitan dengan adanya bantuan tersebut dan penanaman yang dilakukan oleh
berbagai pihak dapat membantu meningkatkan upaya rehabilitasi hutan dan lahan
yang ada di wilayah Pacitan.
Demikian
tadi tulisan tentang Peran Serta Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan Dalam
Rangka Penanaman Pohon Untuk Memperingati Hari Desa Asri Nusantara Tahun 2023, semoga
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Ayo
Hijaukan Bumi….. Birukan Langit……..
Salam
Lestari…….🌳🌳🌳
Senin, 13 Februari 2023
PENGEMBANGAN
TANAMAN PRODUKTIF
DI KTH
WONO JATI UNTUK MENDUKUNG RINTISAN DESA WISATA DI DESA WARENG, KECAMATAN PUNUNG,
KABUPATEN PACITAN
Desa
Wisata adalah salah satu bentuk wisata yang baru tren pada saat ini, karena Desa
Wisata ini telah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa mempunyai peran strategis dan berkontribusi besar dalam pembangunan
nasional. Selain menyuplai kebutuhan pangan dan kebutuhan tenaga kerja, Desa
juga berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata nasional. Tren Desa wisata
semakin populer setelah pandemi COVID-19. Kondisi ini membuat jumlah Desa
wisata terus berkembang setiap tahunnya dengan berbagai klasifikasi mulai dari Desa
wisata rintisan hingga Desa wisata mandiri. Masing-masing Desa berlomba untuk
menggali potensi Desanya untuk mengembangkan rintisan Desa wisata tersebut.
Desa
wisata merupakan sebuah konsep pengembangan daerah yang menjadikan desa sebagai
destinasi wisata. Pengelolaan seluruh daya tarik wisata yang tepat diharapkan
dapat memberdayakan masyarakat Desa itu sendiri. Prinsip Desa wisata ini adalah
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha produktif
sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal yang ada.
Komponen yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Desa wisata adalah sebagai berikut :
1. Kondisi
desa
Untuk
mengetahui potensi wisata, pihak Desa perlu memiliki basis data yang jelas
mengenai kondisi Desa dan bagaimana ekosistem yang dapat mendukung lokasi
wisata.
2. Keadaan
masyarakat dan Manajemen.
Desa
wisata diharapkan dapat dikelola oleh masyarakat Desa itu sendiri. Manajemen pengelolaan
Desa wisata dan kesiapan masyarakat dalam mengelola desa sangat diperlukan agar
Desa wisata dapat berkembang dengan optimal
3. Konsep
Desa wisata yang unik.
Konsep
Desa wisata yang unik akan memberikan penilaian yang berbeda dibandingkan
dengan daerah lain.
Cabang
Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai ( BPDAS ) Solo memberikan bantuan Bibit Produktif kepada Kelompok Tani Hutan ( KTH ) guna
mendukung kegiatan pengembangan rintisan Desa Wisata yang ada Di KTH atau Desa
wilayah binaan. Bibit tersebut dibagikan secara gratis dengan mengajukan
permohonan atau proposal.
Penanaman bibit Poduktif ini diharapkan
dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan rehabilitasi hutan dan lahan
( RHL ), upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan
dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung
sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. serta dapat berfungsi sebagai media
produksi dan media tata air. Salah satu
penentu keberhasilan RHL adalah melalui peningkatan kualitas bibit melalui
penyediaan bibit Produktif.
Pemilihan bibit tanaman unggul akan
berperan penting guna menghasilkan produk buah yang sangat berkualitas.
Keterbatasan akses masyarakat untuk memperoleh bibit yang berkualitas menjadi
salah satu permasalahan dalam pengusahaan tanaman yang memiliki hasil tinggi,
untuk itu Balai Pengelolaan DAS ( BPDAS ) Solo memfasilitasi penyediaan bibit
produktif pada wilayah kerja yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Salah satu Kelompok Tani Hutan ( KTH
) yang mendapatkan bantuan bibit produktif ini adalah KTH Wono Jati Desa
Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. KTH Wono Jati mendapatkan bibit
produktif sebanyak 1.500 batang dengan rincian masing-masing bibit adalah
sebagai berikut :
1. Alpukat
500 Batang
2. Jeruk
Pamelo 500 Batang
3. Matoa
500 Batang.
Lokasi
penanaman bibit produktif ada di Dusun Wareng Kidul, Desa Wareng, Kecamatan
Punung, Kabupaten Pacitan dan difokuskan di Tanah Kas Desa dan di sekitar Tanah
Kas Desa atau di lahan milik masyarakat, yang rencana ke depan akan digunakan
sebagai rintisan potensi wisata di Desa Wareng. Penanaman bibit produktif
dilakukan secara bersama-sama antara KTH Wono Jati dengan Pemdes Wareng,
Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
Di
tanah kas Desa tersebut juga sudah dibangun kolam renang anak dan dewasa tetapi
pengerjaan belum sempurna. Dan juga sudah ada tanaman dengan jenis Mangga dan Durian.
Adanya penambahan bibit produktif di tanah kas Desa dan di lahan sekitar tanah kas Desa tersebut diharapkan dapat memberikan kesadaran pada masyarakat dalam upaya untuk mengotimalkan pemanfaatan potensi lahan pekarangan dan untuk mendukung rintisan Desa Wisata di Desa Wareng sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pengembangan
rintisan Desa wisata diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk percepatan pembangunan
Desa untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Desa wisata yang
telah maju nantinya akan memberikan dampak berupa peningkatan kualitas
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Demikian tulisan tentang Pengembangan Tanaman Produktif Di Kth Wono Jati Untuk Mendukung Rintisan Desa Wisata Di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Semoga bermanfaat.
Salam
Lestari...............🌳🌳🌳🌳