Selasa, 08 November 2022

TEKNIK PEMBUATAN LUBANG TANAM

Persiapan awal yang harus dilakukan sebelum melakukan penanaman tanaman kehutanan atau kayu-kayuan selain persiapan bibit adalah persiapan pembuatan lubang tanam yang akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan tanaman selanjutnya.

Dalam persiapan bibit, bibit yang akan ditanam sebaiknya mempunyai ketinggian 30 cm, telah berumur minimal 4 bulan dan telah melalui proses aklimatisasi ( Proses penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari tanaman terhadap lingkungan baru yang akan dimasukinya ). Kondisi batang segar, lurus dan tidak patah. Memiliki daun minimal 3 tingkatan, dan pucuk tidak patah. Perakaran bibit sudah menyatu dengan media di polybag, kondisi ini dapat dicoba dengan cara menarik batang bibit secara perlahan dari media, apabila sukar dicabut berarti perakaran sudah menyatu dan siap ditanam, jika sebaliknya berarti perakaran belum menyatu dengan media dan harus menunggu beberapa waktu sampai bibit siap tanam.

Lubang tanam adalah lubang yang dibuat di dalam tanah untuk tempat hidup tanaman dengan memodifikasi ruang akar pada awal pertumbuhan tanaman dengan menyediakan ruang tumbuh yang ideal, khususnya bagi pertumbuhan akar.

Jika pembuatan lubang tanam ini tidak dilakukan sesuai dengan teknis maka akan menyebabkan :

  • Pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan ( lambat ).
  • Kekurangan nutrisi.
  • Produksi tanaman menjadi lebih lama.
  • Tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

TUJUAN PEMBUATAN LUBANG TANAM

Tujuan pembuatan lubang tanam adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan kesuburan tanah

Dalam pembuatan lubang tanam pada umumnya dilanjutkan dengan pemberian pupuk dasar sehingga akan mempengaruhi kesuburan tanah yang akan kita jadikan media tanam bagi bibit tanaman yang akan kita tanam.

  1. Merubah fisik tanah menjadi gembur

Pada saat awal pembuatan lubang tanam, tanah dicangkul dan digali sehingga terjadi perubahan fisik tanah menjadi gembur. Keadaan ini akan menguntungkan tanaman karena akar lebih mudah dalam menembus tanah untuk mencari unsur hara dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

  1. Mengurangi Hama dan Penyakit.

Pembuatan lubang tanam dengan cara mengali tanah akan mempengaruhi perkembangan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit di dalam tanah akan berkurang. Karena terjadi pembalikan tanah bagian dalam sehingga akan menganggu habitat atau tempat hidup hama dan penyakit, selain itu pembalikan tanah juga akan menyebabkan terjadi perubahan struktur bagian tanah bawah keatas sehingga akan terkena sinar matahari yang umumnya tidak disukai oleh hama dan penyakit sehingga akan mengganggu proses perkembangan hama dan penyakit tersebut.

 

PELAKSANAAN PEMBUATAN LUBANG TANAM

Langkah-langkah pembuatan lubang tanam adalah sebagai berikut :.

1.    Menentukan titik penanaman

Tentukan titik letak penanaman di lokasi penanaman dengan mempertimbangkan jarak tanaman yang dikehendaki. Bersihkan sekeliling calon lubang tanam dari rumput, sampah, maupun batuan yang ada yang dapat mengganggu penanaman. Lakukan pemasangan acir untuk memudahkan dalam pembuatan lubang tanam atau penanaman.


2.    Pembuatan lubang tanam

Gali lubang tanam dengan ukuran minimum 50 x 50 x 50 cm. Makin besar ukuran lubang, semakin cepat bagi tanaman untuk membangun perakaran yang banyak dan kokoh. Makin banyak dan kokoh perakaran, semakin cepat pertumbuhan tanaman menjadi pohon dewasa dan semakin cepat untuk dipanen.


3. Sterilisasi Lubang Tanam  

Membiarkan lubang tanam tersebut selama minimal satu bulan agar organisme yang bersifat merugikan ( hama dan penyakit ) mulai dari bakteri, jamur, protozoa, cacing, semut, tungau, uret dan organisme tanah lainnya.yang ada di dalam tanah terkena sinar matahari dan akhirnya akan mati karena jika organisme tersebut berada pada suhu di atas 60 derajad celcius akan mati.


4.    Pembersihan lubang tanam

Bersihkan lubang tanam dari batu, kerikil, sisa akar, maupun kotoran lainnya sehingga lubang tanam terlihat bersih dan rapi.


5.    Penambahan Pupuk Kandang atau Kompos

Campurkan tanah hasil galian yang telah disterilisasi tadi dengan 1 karung  ( ± 25 50 kg ) pupuk kompos / kandang. Prinsipnya, makin banyak kompos yang dimasukkan, semakin bagus pertumbuhan pohon di kemudian hari. Sebaiknya pupuk kendang / kompos tersebut adalah pupuk kandang / kompos yang sudah melalui proses fermentasi, Ciri-cirinya adalah warna, tekstur dan aroma pupuk kandang sudah berubah mirip seperti tanah. Jika belum difermentasi sempurna, pupuk kandang akan menjadi masalah panjang di kemudian hari. Sebab, bahan ini mengandung banyak bibit hama dan penyakit serta gas beracun yang berbahaya bagi tanaman.

Sedangkan tujuan fermentasi adalah mematikan semua bibit hama dan penyakit serta menghilangkan seluruh gas beracun yang terkandung dalam pupuk kandang.

Digunakan pupuk kandang / kompos karena :

  1. Pupuk kandang / kompos bisa memperbaiki tekstur tanah menjadi lebih gembur dan remah
  2. Pupuk kandang / kompos bisa meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah tidak mudah kering
  3. Pupuk kandang / kompos bisa memperkaya keanekaragaman mikroorganisme tanah yang bermanfaat
  4. Pupuk kandang / kompos bisa menyediakan unsur hara dan berbagai jenis hormon pertumbuhan bagi tanaman

Kemudian masukkan kembali tanah hasil galian yang telah dicampur pupuk kandang / kompos tersebut ke dalam lubang tanam hingga penuh.




6.    Menambahkan Kapur Dolomit

Selain kompos, juga perlu menambahkan kapur dolomit sebanyak 0,5 – 1 kg ke dalam tanah. Cara aplikasinya bisa dicampur dan diaduk bersamaan saat menambahkan pupuk kompos tadi atau bisa juga ditabur merata di atas tanah setelah tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam. Kapur dolomit sangat berguna untuk menaikkan pH tanah supaya mendekati netral. Hal itu mengingat sebagian besar tanah di Indonesia memiliki pH yang rendah atau asam. Namun tidak berlaku apabila pH tanah di lahan sudah dalam kondisi netral. Pemberian kapur dolomit pada tanah ber-pH netral beresiko menaikkan level pH menjadi keluar dari batas netral, yang justru akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Untuk itu, sangat disarankan memiliki alat pH Meter untuk mengukur level pH tanah secara akurat. Ketika pH tanah jauh dari level netral, baik asam maupun basa / alkali, maka mayoritas unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan tanaman akan terikat oleh unsur kimiawi dalam tanah, sehingga tanaman tidak bisa menyerap unsur hara tersebut.



7.    Lubang tanam siap untuk ditanami.





Demikian tadi tulisan tentang Teknik Pembuatan Lubang Tanam, tulisan ini dbuat karena di lapangan masih banyak petani hutan yang menanam tanaman kehutanan atau kayu-kayuan dan buah tanpa membuat lubang tanam terlebih dahulu sehingga pertumbuhan tanaman lambat dan tidak maksimal. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

 

Salam Lestari…….🌳🌳🌳