TEKNIK PEMBUATAN LUBANG
TANAM
Persiapan awal yang harus
dilakukan sebelum melakukan penanaman tanaman kehutanan atau kayu-kayuan selain
persiapan bibit adalah persiapan pembuatan lubang tanam yang akan sangat berpengaruh
terhadap kualitas pertumbuhan tanaman selanjutnya.
Dalam persiapan bibit, bibit yang
akan ditanam sebaiknya mempunyai ketinggian 30 cm, telah berumur minimal 4
bulan dan telah melalui proses aklimatisasi ( Proses penyesuaian fisiologis
atau adaptasi dari tanaman terhadap lingkungan baru yang akan dimasukinya ).
Kondisi batang segar, lurus dan tidak patah. Memiliki daun minimal 3 tingkatan,
dan pucuk tidak patah. Perakaran bibit sudah menyatu dengan media di polybag,
kondisi ini dapat dicoba dengan cara menarik batang bibit secara perlahan dari
media, apabila sukar dicabut berarti perakaran sudah menyatu dan siap ditanam,
jika sebaliknya berarti perakaran belum menyatu dengan media dan harus menunggu
beberapa waktu sampai bibit siap tanam.
Lubang tanam adalah lubang yang
dibuat di dalam tanah untuk tempat hidup tanaman dengan memodifikasi ruang akar
pada awal pertumbuhan tanaman dengan menyediakan ruang tumbuh yang ideal,
khususnya bagi pertumbuhan akar.
Jika pembuatan lubang tanam ini tidak dilakukan
sesuai dengan teknis maka akan menyebabkan :
- Pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan ( lambat ).
- Kekurangan nutrisi.
- Produksi tanaman menjadi lebih lama.
- Tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
TUJUAN PEMBUATAN LUBANG TANAM
Tujuan pembuatan lubang tanam adalah sebagai
berikut :
- Meningkatkan kesuburan tanah
Dalam pembuatan lubang tanam pada umumnya dilanjutkan dengan pemberian pupuk dasar sehingga akan mempengaruhi kesuburan tanah yang akan kita jadikan media tanam bagi bibit tanaman yang akan kita tanam.
- Merubah fisik tanah menjadi gembur
Pada saat awal pembuatan lubang tanam, tanah
dicangkul dan digali sehingga terjadi perubahan fisik tanah menjadi gembur.
Keadaan ini akan menguntungkan tanaman karena akar lebih mudah dalam menembus
tanah untuk mencari unsur hara dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Mengurangi Hama dan Penyakit.
Pembuatan lubang tanam dengan cara mengali tanah
akan mempengaruhi perkembangan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit
di dalam tanah akan berkurang. Karena terjadi pembalikan tanah bagian dalam
sehingga akan menganggu habitat atau tempat hidup hama dan penyakit, selain itu
pembalikan tanah juga akan menyebabkan terjadi perubahan struktur bagian tanah
bawah keatas sehingga akan terkena sinar matahari yang umumnya tidak disukai oleh
hama dan penyakit sehingga akan mengganggu proses perkembangan hama dan
penyakit tersebut.
PELAKSANAAN PEMBUATAN LUBANG TANAM
Langkah-langkah pembuatan lubang tanam adalah sebagai berikut :.
1. Menentukan titik penanaman
Tentukan titik letak penanaman di lokasi penanaman dengan mempertimbangkan jarak tanaman yang dikehendaki. Bersihkan sekeliling calon lubang tanam dari rumput, sampah, maupun batuan yang ada yang dapat mengganggu penanaman. Lakukan pemasangan acir untuk memudahkan dalam pembuatan lubang tanam atau penanaman.
2. Pembuatan lubang tanam
Gali lubang tanam dengan ukuran minimum 50 x 50 x 50 cm. Makin besar ukuran lubang, semakin cepat bagi tanaman untuk membangun perakaran yang banyak dan kokoh. Makin banyak dan kokoh perakaran, semakin cepat pertumbuhan tanaman menjadi pohon dewasa dan semakin cepat untuk dipanen.
3. Sterilisasi Lubang Tanam
Membiarkan lubang tanam tersebut selama minimal satu bulan agar organisme yang bersifat merugikan ( hama dan penyakit ) mulai dari bakteri, jamur, protozoa, cacing, semut, tungau, uret dan organisme tanah lainnya.yang ada di dalam tanah terkena sinar matahari dan akhirnya akan mati karena jika organisme tersebut berada pada suhu di atas 60 derajad celcius akan mati.
4. Pembersihan lubang tanam
Bersihkan lubang tanam dari batu, kerikil, sisa akar, maupun kotoran lainnya sehingga lubang tanam terlihat bersih dan rapi.
5. Penambahan Pupuk Kandang atau Kompos
Campurkan tanah hasil galian yang telah
disterilisasi tadi dengan 1 karung ( ±
25 50 kg ) pupuk kompos / kandang. Prinsipnya, makin banyak kompos yang
dimasukkan, semakin bagus pertumbuhan pohon di kemudian hari. Sebaiknya pupuk kendang
/ kompos tersebut adalah pupuk kandang / kompos yang sudah melalui proses
fermentasi, Ciri-cirinya adalah warna, tekstur dan aroma pupuk kandang sudah
berubah mirip seperti tanah. Jika belum difermentasi sempurna, pupuk kandang
akan menjadi masalah panjang di kemudian hari. Sebab, bahan ini mengandung
banyak bibit hama dan penyakit serta gas beracun yang berbahaya bagi tanaman.
Sedangkan tujuan fermentasi adalah
mematikan semua bibit hama dan penyakit serta menghilangkan seluruh gas beracun
yang terkandung dalam pupuk kandang.
Digunakan pupuk kandang / kompos karena :
- Pupuk kandang / kompos bisa memperbaiki tekstur tanah menjadi lebih gembur dan remah
- Pupuk kandang
/ kompos bisa meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah
tidak mudah kering
- Pupuk kandang
/ kompos bisa memperkaya keanekaragaman mikroorganisme tanah yang bermanfaat
- Pupuk kandang
/ kompos bisa menyediakan unsur hara dan berbagai jenis hormon pertumbuhan bagi
tanaman
Kemudian masukkan kembali tanah hasil galian yang telah dicampur pupuk kandang / kompos tersebut ke dalam lubang tanam hingga penuh.
6. Menambahkan Kapur Dolomit
Selain kompos, juga perlu menambahkan kapur dolomit sebanyak 0,5 – 1 kg ke dalam tanah. Cara aplikasinya bisa dicampur dan diaduk bersamaan saat menambahkan pupuk kompos tadi atau bisa juga ditabur merata di atas tanah setelah tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam. Kapur dolomit sangat berguna untuk menaikkan pH tanah supaya mendekati netral. Hal itu mengingat sebagian besar tanah di Indonesia memiliki pH yang rendah atau asam. Namun tidak berlaku apabila pH tanah di lahan sudah dalam kondisi netral. Pemberian kapur dolomit pada tanah ber-pH netral beresiko menaikkan level pH menjadi keluar dari batas netral, yang justru akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Untuk itu, sangat disarankan memiliki alat pH Meter untuk mengukur level pH tanah secara akurat. Ketika pH tanah jauh dari level netral, baik asam maupun basa / alkali, maka mayoritas unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan tanaman akan terikat oleh unsur kimiawi dalam tanah, sehingga tanaman tidak bisa menyerap unsur hara tersebut.
7. Lubang tanam siap untuk ditanami.
Demikian tadi tulisan tentang Teknik Pembuatan Lubang
Tanam, tulisan ini dbuat karena di lapangan masih banyak petani hutan yang
menanam tanaman kehutanan atau kayu-kayuan dan buah tanpa membuat lubang tanam
terlebih dahulu sehingga pertumbuhan tanaman lambat dan tidak maksimal. Semoga
tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Salam Lestari…….🌳🌳🌳
Tidak ada komentar:
Posting Komentar