PENGEMBANGAN
TANAMAN PRODUKTIF
DI KTH
WONO JATI UNTUK MENDUKUNG RINTISAN DESA WISATA DI DESA WARENG, KECAMATAN PUNUNG,
KABUPATEN PACITAN
Desa
Wisata adalah salah satu bentuk wisata yang baru tren pada saat ini, karena Desa
Wisata ini telah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa mempunyai peran strategis dan berkontribusi besar dalam pembangunan
nasional. Selain menyuplai kebutuhan pangan dan kebutuhan tenaga kerja, Desa
juga berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata nasional. Tren Desa wisata
semakin populer setelah pandemi COVID-19. Kondisi ini membuat jumlah Desa
wisata terus berkembang setiap tahunnya dengan berbagai klasifikasi mulai dari Desa
wisata rintisan hingga Desa wisata mandiri. Masing-masing Desa berlomba untuk
menggali potensi Desanya untuk mengembangkan rintisan Desa wisata tersebut.
Desa
wisata merupakan sebuah konsep pengembangan daerah yang menjadikan desa sebagai
destinasi wisata. Pengelolaan seluruh daya tarik wisata yang tepat diharapkan
dapat memberdayakan masyarakat Desa itu sendiri. Prinsip Desa wisata ini adalah
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha produktif
sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal yang ada.
Komponen yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Desa wisata adalah sebagai berikut :
1. Kondisi
desa
Untuk
mengetahui potensi wisata, pihak Desa perlu memiliki basis data yang jelas
mengenai kondisi Desa dan bagaimana ekosistem yang dapat mendukung lokasi
wisata.
2. Keadaan
masyarakat dan Manajemen.
Desa
wisata diharapkan dapat dikelola oleh masyarakat Desa itu sendiri. Manajemen pengelolaan
Desa wisata dan kesiapan masyarakat dalam mengelola desa sangat diperlukan agar
Desa wisata dapat berkembang dengan optimal
3. Konsep
Desa wisata yang unik.
Konsep
Desa wisata yang unik akan memberikan penilaian yang berbeda dibandingkan
dengan daerah lain.
Cabang
Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai ( BPDAS ) Solo memberikan bantuan Bibit Produktif kepada Kelompok Tani Hutan ( KTH ) guna
mendukung kegiatan pengembangan rintisan Desa Wisata yang ada Di KTH atau Desa
wilayah binaan. Bibit tersebut dibagikan secara gratis dengan mengajukan
permohonan atau proposal.
Penanaman bibit Poduktif ini diharapkan
dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan rehabilitasi hutan dan lahan
( RHL ), upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan
dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung
sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. serta dapat berfungsi sebagai media
produksi dan media tata air. Salah satu
penentu keberhasilan RHL adalah melalui peningkatan kualitas bibit melalui
penyediaan bibit Produktif.
Pemilihan bibit tanaman unggul akan
berperan penting guna menghasilkan produk buah yang sangat berkualitas.
Keterbatasan akses masyarakat untuk memperoleh bibit yang berkualitas menjadi
salah satu permasalahan dalam pengusahaan tanaman yang memiliki hasil tinggi,
untuk itu Balai Pengelolaan DAS ( BPDAS ) Solo memfasilitasi penyediaan bibit
produktif pada wilayah kerja yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Salah satu Kelompok Tani Hutan ( KTH
) yang mendapatkan bantuan bibit produktif ini adalah KTH Wono Jati Desa
Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. KTH Wono Jati mendapatkan bibit
produktif sebanyak 1.500 batang dengan rincian masing-masing bibit adalah
sebagai berikut :
1. Alpukat
500 Batang
2. Jeruk
Pamelo 500 Batang
3. Matoa
500 Batang.
Lokasi
penanaman bibit produktif ada di Dusun Wareng Kidul, Desa Wareng, Kecamatan
Punung, Kabupaten Pacitan dan difokuskan di Tanah Kas Desa dan di sekitar Tanah
Kas Desa atau di lahan milik masyarakat, yang rencana ke depan akan digunakan
sebagai rintisan potensi wisata di Desa Wareng. Penanaman bibit produktif
dilakukan secara bersama-sama antara KTH Wono Jati dengan Pemdes Wareng,
Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
Di
tanah kas Desa tersebut juga sudah dibangun kolam renang anak dan dewasa tetapi
pengerjaan belum sempurna. Dan juga sudah ada tanaman dengan jenis Mangga dan Durian.
Adanya penambahan bibit produktif di tanah kas Desa dan di lahan sekitar tanah kas Desa tersebut diharapkan dapat memberikan kesadaran pada masyarakat dalam upaya untuk mengotimalkan pemanfaatan potensi lahan pekarangan dan untuk mendukung rintisan Desa Wisata di Desa Wareng sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pengembangan
rintisan Desa wisata diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk percepatan pembangunan
Desa untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Desa wisata yang
telah maju nantinya akan memberikan dampak berupa peningkatan kualitas
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Demikian tulisan tentang Pengembangan Tanaman Produktif Di Kth Wono Jati Untuk Mendukung Rintisan Desa Wisata Di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Semoga bermanfaat.
Salam
Lestari...............🌳🌳🌳🌳
Tidak ada komentar:
Posting Komentar