KELOLA USAHA PUPUK
ORGANIK KOHE KAMBING
KELOMPOK TANI HUTAN (
KTH ) WANA HARAPAN
DESA MANTREN, KECAMATAN PUNUNG, KABUPATEN PACITAN
Kelompok
Tani Hutan ( KTH ) Wana Harapan adalah salah satu KTH yang ada di Kecamatan
Punung, tepatnya berada di Dusun Krajan Kulon, Desa Mantren, Kecamatan Punung,
Kabupaten Pacitan. KTH ini berdiri tahun 2017 dengan No. Reg KTH 35/01/03.2008/KTH/134/2017.
Salah satu kelola usaha di KTH Wana Harapan adalah pengembangan bibit produktif
yang ada disekitar sumber mata air Kali Mason. Pelestarian sumber mata air Kali
Mason juga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh KTH Wana Harapan.
KTH ini melakukan pemeliharaan sumber mata air dengan menanam tanaman
konservasi di sekitar sumber mata air tersebut dengan tanaman Aren, Gayam,
Beringin dan Trembesi.
Pada
tahun 2023 ini KTH Wana Harapan mengembangkan salah satu usaha yaitu Pembuatan
Pupuk Kohe Kambing. KTH ini memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar
wilayahnya yaitu kotoran hewan kambing. Dengan melihat peluang yaitu banyak
anggota KTH Wana Harapan dan warga sekitar Desa Mantren yang memelihara ternak
kambing tetapi sampai saat ini belum dimanfaatkan oleh masing-masing peternak,
sehingga KTH Wana Harapan punya gagasan mengembangkan usaha kelompok dengan membuat pupuk organik Kohe Kambing. KTH
membeli Kohe Kambing dari warga dan juga dengan melakukan barter seperti 10 zak kotoran kambing dan dikembalikan ke
pemilik 5 zak pupuk organik kohe kambing.
Sehingga warga mendapatkan hasil tambahan dari penjualan kohe kambing
tersebut.
Pupuk
organik kohe kambing bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro
dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan
bahan-bahan an organik di dalam tanah. Selain itu, pupuk kohe kambing bisa memperbaiki
struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk Kohe Kambing
yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak
nampak, dan baunya telah berkurang. Untuk kotoran kambing membutuhkan proses
tertentu karena Kotoran kambing yang masih segar mengandung amoniak yang
tinggi, sehingga bersifat panas. Hal tersebut bisa membuat tanaman terbakar. Khusus
untuk kohe kambing ini melalui proses penggilingan untuk mendapatkan hasil yang
lembut dan wujud asli tidak tampak. Penggunaan kohe kambing yang belum matang akan menghambat pertumbuhan
tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.
Bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik kohe kambing adalah sebagai
berikut :
1. 1 ton
kotoran kambing
2. 200 kg
kapur pertanian ( Dolomit )
3. 200 kg
abu / sekam / bekas gergaji
4. 4
botol EM4 ( Decomposer )
Alat-alat
yang digunakan :
1. Cangkul,
2. Terpal,
3. Ember.
Sebelum
membuat campuran bahan tersebut di atas, kotoran kambing harus kita hancurkan
terlebih dahulu dengan memakai alat ( mesin ).
Tahapan
pembuatan pupuk organik kohe kambing adalah sebagai berikut :
Ø Melakukan
penyortiran dan penggemburan
Ø Langkah
awal yang perlu dilakukan sebelum membuat pupuk dari kotoran kambing yaitu
memisahkan kotoran kambing dengan benda asing seperti batu, plastik, kayu, dan
lain sebagainya. Saat melakukan penyortiran, lakukan juga proses penggemburan.
Tujuan dari proses ini yaitu agar kotoran kambing tidak menggumpal, sehingga
proses fermentasi menjadi lebih cepat.
Ø Siapkan
tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat tersebut tidak
tergenang air.
Ø Lakukan
proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara
membuat lapisan-lapisan.
Ø Pembuatan
lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan setebal ± 20-30 cm dan taburkan dolomit dan abu secukupnya.
Ø Kemudian
siapkan EM4 dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air Kemudian
disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40% atau bisa diukur
dengan cara diremas dengan tangan, air tidak menetes atau bahan organik tidak
pecah saat genggaman tangan di buka.
Ø Buat
lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, kemudian lapisan tersebut
dicangkul dari salah satu sisi searah hingga menimbulkan timbunan baru.
Ø Lakukan
lagi ke arah kebalikannya, kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar
terpal penutup.
Ø Timbunan
ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga
jika ada angin terpal tidak terbuka. Dan ini disebut sebagai proses Fermentasi.
Proses fermentasi juga berguna untuk mematikan biji gulma maupun patogen
penyebab penyakit tanaman yang mungkin masih terdapat di dalam kohe tersebut.
Ø Diamkan
selama 1 minggu. Setelah 1 minggu terpal dibuka dan timbunan diaduk dengan
tujuan pemberian aerasi pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang
berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.
Ø Setelah
3 minggu pupuk organik kohe kambing sudah bisa dibongkar dan diangin-anginkan untuk
menghilangkan bau amoniak dan sudah siap diaplikasikan.
Dengan
adanya kelola usaha pembuatan pupuk kohe kambing di KTH Wana Harapan ini diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan para anggota dan warga sekitar serta
kesejahteraan masyarakat Desa Mantren, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
Salam
Lestari……..🌳🌳🌳
Tidak ada komentar:
Posting Komentar