PEMANFAATAN LAHAN BAWAH TEGAKAN DENGAN TANAMAN EMPON-EMPON
Kecamatan Punung adalah salah satu kecamatan yang berada di sebelah barat dari Kabupaten Pacitan. Pada umumnya hutan rakyat yang berada di wilayah kecamatan Punung terdiri dari tegakan Sengon Laut, Jati dan Akasia. Salah satu cara petani untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka yaitu dengan memanfaatkan lahan kosong yang berada di bawah tegakan hutan. Petani menanam jenis tanaman empon-empon atau tanaman herbal di bawah tegakan sengon laut atau kayu-kayuan lain. Harapan dari petani yaitu sambil menunggu hasil panen dari tegakan hutan yang berdaur panjang bisa mendapatkan hasil lain dari lahan tersebut yaitu hasil empon-empon yang berada di bawah tegakan hutan. Karena empon-empon biasanya bisa dipanen 4-6 bulan setelah tanam.
Sistem penanaman ini sering disebut dengan
Agroforestry. Sistem agroforestry di hutan rakyat ini bertujuan untuk menciptakan
pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat yang berkelanjutan sebagai
sistem kombinasi tanaman berbasis kayu. Hutan rakyat yang didominasi oleh
tanaman kayu akan menciptakan kondisi iklim mikro yang spesifik, sehingga
tanaman bawah tegakan khususnya empon-empon yang dikembangkan dapat
tumbuh dengan subur. Berbagai jenis empon-empon yang dibudidayakan antara lain
adalah kunyit, jahe, kencur, temulawak dll.
Faktor ekonomi merupakan prioritas petani dalam
pemilihan jenis tanaman dalam mengusahakan lahan agroforestry. Faktor ekonomi
berpengaruh langsung terhadap pendapatan petani. Faktor ekologi menjadi
prioritas setelah faktor ekonomi. Dampak positif dari sistem Agroforestry ini adalah sebagai berikut :
a. Dampak Ekonomi
Ø Adanya diversifikasi hasil yaitu hasil non kayu memberi keuntungan
berupa pendapatan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek (mingguan, bulanan,
tahunan), hasil kayu memberi keuntungan finansial jangka menengah ( 5 tahunan )
yang dicadangkan untuk memenuhi kebutuhan yang memerlukan biaya besar yang
sudah direncanakan oleh petani.
Ø Peningkatan nilai per satuan luas.
Ø Memberi kontribusi dalam penyediaan tenaga kerja bagi
masyarakat.
b. Dampak Ekologi
Ø Penutupan lahan yang semakin luas yang efektif mencegah bencana
alam.
Ø Siklus hara alami terjamin dengan tersedianya seresah yang
cukup.
Ø Membantu sistem perakaran dalam menahan air sehingga proses
hidrologi dapat berjalan normal.
Ø Menghasilkan O2 dan mengikat CO2 sehingga pencemaran udara terkendali.
Ø Berkontribusi dalam pelestarian alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar